Jumat, 25 Februari 2011

Aneh tapi nyata dan misterius


Tingginya jumlah korban jiwa akibat reruntuhan bangunan setelah gempa membuat para ilmuwan berupaya keras mencari alat yang dapat memprediksi kapan gempa besar terjadi. Namun sesungguhnya "alat" itu sudah ada sejak dulu, yaitu kodok.

Makalah ilmiah yang dipublikasikan dalam Journal of Zoology kemarin mengungkapkan bahwa kodok biasa (Bufo bufo) dapat merasakan gempa yang akan terjadi dan meninggalkan koloni mereka beberapa hari sebelum aktivitas seismik menghantam wilayah tersebut.

Bukti kemampuan kodok meramal gempa itu ditunjukkan oleh sekelompok kodok yang meninggalkan koloni berkembang biak mereka tiga hari sebelum gempa mengguncang L'Aquila di Italia pada 2009. Bagaimana reptil itu bisa merasakan gempa tersebut masih belum diketahui, tapi sebagian besar pasangan yang tengah melakukan aktivitas berkembang biak dan kodok jantan kabur dari lokasi itu.

Reaksi itu ditunjukkan oleh populasi kodok, meski koloni itu berada 74 kilometer dari pusat episentrum gempa. Demikian dikatakan ahli biologi Inggris dalam Journal of Zoology. Sulit melakukan studi yang obyektif dan berkualitas tentang bagaimana binatang merespons aktivitas seismik, sebagian karena gempa memang jarang terjadi dan tak dapat diprediksi.

Sejumlah studi telah dilakukan tentang bagaimana binatang peliharaan bereaksi terhadap gempa, namun mengukur respons binatang liar jauh lebih sulit. Binatang yang pernah menunjukkan reaksinya, seperti ikan, binatang pengerat, dan ular juga baru bereaksi beberapa saat sebelum gempa menghantam, bukan beberapa hari sebelum peristiwa.

Meski demikian, Dr Rachel Grant, pakar biologi dari Open University, di Milton Keynes, Inggris, secara rutin mempelajari perilaku harian beragam koloni kodok di Italia, termasuk pada saat gempa besar mengguncang kawasan itu. Studinya mencakup pengumpulan data dalam periode 29 hari, yakni sebelum, selama, dan setelah gempa menggoyang Italia pada 6 April 2009. Gempa berkekuatan 6,3 magnitudo itu dekat dengan Kota L'Aquila, sekitar 95 kilometer timur laut Roma.

Grant tengah mempelajari kodok sekitar 74 kilometer jauhnya dari Danau San Ruffino di Italia tengah, ketika dia mencatat perilaku aneh para kodok. Lima hari sebelum gempa, jumlah katak jantan di koloni berkembang biak itu turun hingga 96 persen.

Menghilangnya katak jantan itu sangat aneh karena, begitu masa berkembang biak tiba, biasanya mereka tetap aktif memenuhi tempat perkembangbiakan itu hingga musim kawin selesai. Pada saat gempa terjadi, musim kawin di Danau San Ruffino baru saja dimulai. Selain itu, tak ada peristiwa cuaca yang dapat dihubungkan dengan menghilangnya kodok.

Tiga hari sebelum gempa, jumlah pasangan kodok yang kawin juga tiba-tiba anjlok hingga nol.


Meski telur ditemukan di lokasi itu hingga enam hari sebelum gempa, dan enam hari sesudahnya, tak ada telur yang ditemukan pada saat periode gempa, mulai guncangan besar pertama sampai gempa susulan terakhir. "Studi kami adalah yang pertama kalinya mendokumentasikan perilaku binatang sebelum, selama dan sesudah gempa," kata Grant.

Dia yakin kodok itu kabur ke tempat yang lebih tinggi. Mungkin tempat yang melindungi mereka dari risiko reruntuhan batu, tanah longsor, dan banjir.

Bagaimana kodok itu dapat merasakan sebelum aktivitas seismik itu terjadi masih belum jelas. Perubahan perilaku kodok diduga bertepatan dengan gangguan di ionosfer, lapisan elektromagnetik teratas dari atmosfer bumi, yang terdeteksi oleh para ilmuwan pada saat gempa L'Aquila, menggunakan teknik suara radio dalam frekuensi amat rendah (VLF). Perubahan pada atmosfer semacam itu oleh sejumlah ilmuwan dihubungkan dengan lepasnya gas radon atau gelombang gravitasi sesaat sebelum gempa.

Dalam kasus gempa L'Aquila, Grant tak dapat memastikan apa yang menyebabkan gangguan pada ionosfer. Namun penemuannya menunjukkan bahwa kodok dapat mendeteksi sesuatu. "Temuan kami menunjukkan bahwa kodok mampu mendeteksi petunjuk praseismik, seperti lepasnya gas dan partikel bermuatan, dan menggunakan hal itu sebagai bentuk sistem peringatan dini gempa," katanya.
Sepanjang sejarah kita, peradaban - peradaban kuno banyak yang lenyap oleh kematian , dihapuskan oleh bencana alam atau invasi. Tetapi ada beberapa peradaban masyarakat yang hilang yang telah membuat para peneliti benar-benar bingung:

10. Puebloans Olmec



Salah satu masyarakat Mesoamerika pertama, Olmec mendiami dataran rendah tropis di selatan tengah Meksiko .
Tanda-tanda pertama dari Olmec sekitar 1400 SM di kota San Lorenzo, penyelesaian Olmec utama yang didukung oleh dua pusat lainnya, Tenochtitlan dan Potrero Nuevo.

Peradaban Olmec adalah master pembangun dengan masing-masing situs utama mengandung pengadilan seremonial, gundukan rumah, piramida kerucut besar dan monumen batu termasuk kepala kolosal yang menjadikan peradaban mereka sangat dikenal.

peradaban Olmec sangat bergantung pada perdagangan, baik antar wilayah Olmec yang berbeda dan dengan masyarakat Mesoamerika lainnya.

Karena mereka salah satu kebudayaan Mesoamerika paling awal dan paling maju pada saat itu, mereka sering dianggap sebagai budaya ibu dari berbagai budaya Mesoamerika lainnya.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Sekitar 400 SM sebelah timur separo wilayah Olmec mulai tak berpenghuni -mungkin karena perubahan lingkungan. Mereka mungkin juga mengungsi setelah aktivitas gunung berapi di daerah tersebut. Teori populer lain adalah bahwa mereka diserang, tetapi tidak ada yang tahu siapa penjajah yang mungkin menginvasi Bangsa olmec.

9. Puebloans Nabatean



Para Nabatean adalah budaya Semitik yang dihuni bagian dari Yordania, Kanaan dan Arab dari sekitar abad keenam SM. Mereka paling banyak dikenal sebagai pembangun kota Petra, yang menjadi pusat kota mereka.
Petra adalah kota yang mengesankan dipahat dari sisi tebing dengan mahkota permata yang menjadi Khazneh, atau harta karun, sebuah bangunan yang diilhami gedung Yunani raksasa.

Kekayaan Nabatean 'diperoleh dengan menjadi jaringan pusat perdagangan yang kompleks, di mana mereka memperdagangkan gading, sutra, rempah-rempah, logam mulia, permata, kemenyan, gula parfum dan obat-obatan.

Karena luasnya rute perdagangan, budaya Nabatean sangat dipengaruhi oleh Helenistik Yunani, Roma, Arabia dan Asyur. Tidak seperti masyarakat lain waktu mereka, tidak ada perbudakan di Nabatean dan setiap anggota masyarakat memberikan kontribusi dalam tugas-tugas kerja.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Selama abad ke keempat, Petra ditinggalkan Nabataen dan tidak ada yang benar-benar tahu mengapa.
bukti arkeologi membuktikan bahwa eksodus mereka adalah salah satu yang terorganisir yang tidak terburu-buru, yang membawa kita untuk percaya bahwa mereka tidak diusir dari Petra oleh budaya lain.

Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa ketika rute perdagangan mereka bergantung pada rute utara mereka tidak bisa lagi mempertahankan peradaban mereka dan meninggalkan Petra .

8. Kekaisaran Aksumite




Kekaisaran Aksumite dimulai pada abad pertama Masehi di tempat yang sekarang Ethiopia dan diyakini sebagai rumah dari Ratu Sheba.
Aksum merupakan pusat perdagangan utama dengan ekspor dari gading, sumber daya pertanian dan emas diperdagangkan di seluruh jaringan perdagangan Laut Merah dan selanjutnya ke Kekaisaran Romawi dan timur menuju India.

Karena itu, Aksum adalah masyarakat yang sangat kaya dan budaya Afrika pertama yang mengeluarkan mata uang sendiri, yang pada zaman kuno adalah tanda yang sangat penting. Monumen yang paling dikenal dari Aksum adalah stelae, obelisk diukir raksasa sebagai penanda kuburan raja dan bangsawan.

Awal Aksumites menyembah beberapa tuhan tapi tuhan utama mereka adlah Astar. Pada 324 M, Raja Ezana II memeluk Kristen dan sejak saat itu Aksum merupakan budaya yang sungguh-sungguh KristIAni, dan bahkan diduga rumah dari Perjanjian Tabut.
Ke mana mereka pergi?
Menurut legenda setempat, Ratu Yahudi bernama Yodit mengalahkan Kekaisaran Aksumite dan membakar gereja dan sastra.

Namun, yang lain percaya bahwa ratu selatan Bani al-Hamwiyah menyebabkan lenyapnya budaya Aksumite. teori lainnya termasuk perubahan iklim, isolasi perdagangan dan kemunduran pertanian menyebabkan kelaparan.

7. Mycenaeans




Tumbuh dari peradaban Minoan, Myceanaeans lahir sekitar tahun 1600 SM di Yunani selatan. tersebar di dua pulau dan daratan selatan, Myceaneans dibangun dan menguasai banyak kota-kota besar seperti Mycenae, Tiryns, Pylos, Athena, Thebes, Orchomenus, Iolkos dan Knossos.
Banyak mitos Yunani berpusat di sekitar Mycenae termasuk legenda Raja Agamemnon, yang memimpin pasukan Yunani selama Perang Troya. Para Myceaneans adalah kekuatan laut yang dominan dan dengan kecakapan angkatan laut mereka untuk perdagangan serta untuk militer.

Karena kurangnya sumber daya alam, bMyceaneans banyak mengimpor barang dan mengubah mereka menjadi item sellable, dan karena itu menjadi ahli pengrajin , dikenal di seluruh Aegea untuk senjata dan perhiasan yang mereka hasilkan
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Tidak ada yang tahu pasti, tapi satu teori adalah bahwa kerusuhan antara kelas petani dan kelas penguasa menyebabkan akhir Myceaneans. Sebab Lain diperkirakan karena gangguan pada rute perdagangan, atau faktor alam seperti gempa bumi.

Namun teori yang paling populer adalah bahwa mereka diserang oleh peradaban dari utara seperti Dorians (yang menetap di daerah tersebut setelah jatuhnya Myceaneans) atau Manusia Laut (yang pada waktu itu bermigrasi dari Balkan ke Timur Tengah ).

6. Kerajaan Khmer




Kerajaan Khmer tumbuh dari kerajaan Chenla yang sekarang Kamboja sekitar abad ke 9 Masehi dan menjadi salah satu kerajaan yang paling kuat di Asia Tenggara. kerajaan ini dikenal kebanyakan orang sebagai peradaban yang dibangun adalah Angkor ,terletak di ibukota Kamboja.
budaya Khmer yang sangat kuat dan kaya terbuka untuk beberapa sistem kepercayaan termasuk Hindu, Buddha Mahayana dan Theravada, sebagai agama resmi kekaisaran. Kekuasaan mereka juga termasuk militer yang kuat karena mereka banyak berperang melawan Annamese dan Chams.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Penurunan kerajaan Khmer dapat dikaitkan dengan kombinasi dari beberapa faktor. Yang pertama adalah bahwa kerajaan itu diperintah oleh raja devarajo atau dewa, namun dengan pengenalan Buddhisme Theravada, yang mengajarkan pencerahan diri, membuat pemerintahan tertantang

Hal ini menyebabkan kurangnya keinginan untuk bekerja untuk devarajo yang mempengaruhi jumlah makanan yang diproduksi.

Selama masa pemerintahan Jayavarman VII, sebuah jaringan jalan yang rumit ini dibangun untuk memudahkan transportasi barang dan pasukan di seluruh Kekaisaran.

Tetapi beberapa ahli percaya bahwa jalan tersebut menjadi bumerang bagi mereka, sehingga memudahkan penjajah seperti Ayuthaya untuk mendapatkan akses langsung Menyerang Angkor.

5.Budaya Cucuteni-Trypillian






Di Rumania mereka adalah Cucuteni, di Ukraina mereka adalah Trypillians dan di Rusia mereka adalah Tripolie: budaya Neolitikum akhir yang berkembang antara 5500 SM dan 2750 SM.
Pada tinggi badan mereka, masyarakat Cucuteni-Trypillian membangun pemukiman Neolitik terbesar di Eropa, dengan beberapa perumahan sampai 15.000 orang. Salah satu yang terbesar misteri budaya ini adalah bahwa setiap 60 sampai 80 tahun sekali mereka akan membakar seluruh desa dan merekonstruksi ulang semuanya.
Budaya Cucuteni-Typillian adalah matriarkal, perempuan kepala rumah tangga dan juga melakukan pekerjaan pertanian dan membuat gerabah, tekstil dan pakaian. Laki-lakinya adalah pemburu, pembuat alat dan bertanggung jawab untuk merawat binatang peliharaan.

agama mereka berpusat di sekitar Dewi Ibu Yang agung yang merupakan simbol ibu dan kesuburan pertanian. Mereka juga menyembah banteng (kekuatan, kesuburan dan langit) dan Ular (keabadian dan gerakan kekal)
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Salah satu teori utama tentang akhir budaya Cucuteni-Trypillian adalah hipotesis Kurgan, yang menyatakan bahwa mereka ditaklukkan oleh budaya Kurgan yang suka berperang.

Namun, penemuan arkeologi yang lebih baru hal ini dikarenakan oleh perubahan iklim yang dramatis yang bisa menyebabkan kekeringan terburuk dalam sejarah Eropa- sangat berpengaruh bagi budaya yang sangat bergantung pada pertanian.

4. Clovis




Sebuah Budaya prasejarah Orang Amerika asli, budaya Clovis ada sejak 10.000 SM. Berpusat di dataran selatan dan tengah Amerika Utara mereka , penemuan arkeologi yang diakui adalah batu pecah disebut Clovis poin.
Mereka menggunakannya di ujung tombak untuk berburu binatang besar seperti mammoth dan bison dan binatang kecil seperti rusa dan kelinci. Orang-orang Clovis adalah manusia pertama di Dunia Baru dan dianggap sebagai nenek moyang dari semua budaya asli Amerika utara.

Banyak ahli percaya bahwa mereka melintasi jembatan Beringia tanah dari Siberia ke Alaska selama zaman es dan kemudian menuju ke selatan untuk menuju iklim yang lebih hangat.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Ada beberapa teori di sekitar hilangnya budaya Clovis. Pertama menyatakan bahwa penurunan megafauna bersama dengan mobilitas kurang dalam budaya mereka membawa perpecahan yang membentuk kelompok-kelompok budaya baru, seperti budaya Folsom.

Teori lain adalah bahwa spesies mammoth dan lainnya menjadi punah karena perburuan yang berlebihan, meninggalkan Clovis tanpa sumber makanan yang layak.
Teori terakhir berkisar karena sebuah komet yang jatuh ke bumi di sekitar wilayah Great Lakes dan secara signifikan mempengaruhi kebudayaan Clovis.

3. Minoans




Dinamakan berdasar Raja Minos yang legendaris, Minoans dihuni apa yang sekarang konkrit sejak tahun 3000-1000 SM. Dalam mitologi Yunani, Minoa adalah tanah banteng dari Kreta dan anaknya, mahluk mitos yang tubuhnya setengah banteng setengah manusia, yang tinggal di labirin dan membunuh siapa pun yang masuk.
Pada kenyataannya, Minoans adalah peradaban pertama yang diketahui di Eropa .
Hari ini semua yang tersisa dari peradaban Minoan adalah istana mereka dan artefak2. Peradaban Minoan adalah salah satu dari organisasi sosial, seni dan perdagangan.

Awal Minoans menggunakan bahasa yang kita sebut Linear A, yang selama periode kemudian digantikan oleh Linear B, yang didasarkan pada pictographs. Tidak ada bukti dari setiap budaya militer yang ditemukan di istana Minoan dan tampaknya kekuatan mereka adalah murni kekuatan ekonomi.

Meskipun Minoans jatuh, budaya mereka diwarisi oleh Myceaneans dan kemudian diteruskan oleh Helenistik Yunani .
Ke mana mereka pergi?
Banyak ahli percaya bahwa peradaban Minoans lenyap oleh letusan gunung berapi di pulau Thera (sekarang Santorini), tetapi ada bukti bahwa mereka selamat.
Namun, letusan akan membunuh semua tanaman hidup sehingga mengarah kepada kelaparan, dan kapal mereka rusak menyebabkan penurunan ekonomi. hal lain yang juga dipercaya bahwa mereka diserang, mungkin oleh Myceaneans.

2.Peradaban Anasazi




Anasazi atau Leluhur Puebloans adalah budaya asli Amerika yang muncul di daerah 4 penjuru Amerika Serikat ( New Mexico, Arizona, Colordo, dan Utah ) sekitar 1200 SM.
Penduduk Puebloans awal adalah pemburu dan pengumpul yang tinggal di rumah-rumah lubang dangkal.Kemudian mereka mengembangkan hortikultura dan mulai pertanian jagung, kacang-kacangan dan Buncis.
Juga ditemukan di situs arkeologi Anasazi adalah tembikar hijau, keranjang dengan anyaman rumit, sandal buluh, jubah bulu kelinci, batu gerinda dan busur serta anak panah.

Dalam Pueblo II dan III era Anasazi diukir di seluruh kota keluar dari tebing di dekatnya seperti yang di Mesa Verde dan Bandelier atau mereka membangunnya di permukaan batu juga pada permukaan batu bata yang disebut Chaco Canyon.
kota ini adalah pusat dari budaya dan rakyat banyak yang terhubung satu sama lain melalui ratusan mil jalan raya.
Ke mana mereka pergi?
Sekitar 1300 M Leluhur Puebloans meninggalkan rumah tebing dan mulai pindah. Banyak ahli percaya bahwa, setelah ledakan populasi penduduk, metode pertanian yang buruk , kekeringan regional membuatnya sulit untuk menghasilkan makanan yang cukup.

Karena kurangnya makanan, Anasazi bergerak di sepanjang Rio Grande atau pada mesa Hopi, dan karena itu banyak bangsa Indian modern Pueblo percaya bahwa mereka adalah keturunan dari Peradaban Anasazi.

Penelitian terbaru membuktikan bahwa perubahan iklim tidak bisa menjelaskan penurunan dari Anasazi sendiri dan menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial dan politik seperti konflik kekerasan menyebabkan akhir peradaban mereka.

1. Peradaban Lembah Indus




Setelah mendiami areal seluas ukuran Eropa barat di wilayah yang sekarang Pakistan dan India barat, Lembah Indus atau Peradaban Harappa berkembang 3300-1300 SM, daerah itu dihuni sejak tahun 7000 SM. Meskipun menjadi salah satu peradaban kuno terbesar, tidak banyak yang diketahui tentang peradaban Harappa, terutama karena bahasa mereka belum bisa diterjemahkan.
Kita tahu bahwa mereka membangun lebih dari seratus kota dan desa termasuk kota Harappa dan Mohenjo-Daro, masing-masing yang dibangun dengan tata letak terorganisir, dan sistem pemipaan kompleks dengan toilet dalam ruangan.
Bukti menunjukkan bahwa Harappa memiliki pemerintah bersatu dan bahwa tidak ada kelas sosial. Juga tidak ada bukti kegiatan militer sehingga kemungkinan bahwa mereka hidup dalam damai.
Mereka ahli astronom dan berpengalaman di bidang pertanian, gandum, jelai, kacang polong, melon, wijen dan kapas (menjadi peradaban pertama yang memproduksi kain katun) dan memelihara beberapa hewan termasuk sapi dan gajah.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Ada beberapa teori mengenai apa yang terjadi pada peradaban Lembah Indus. Beberapa orang percaya bahwa mereka tidak bisa menerima perubahan terhadap lingkungan mereka, seperti penurunan ukuran sungai Hakra Ghaggar atau suhu yang menjadi dingin, suhu kering yang juga terjadi di seluruh Timur Tengah.

Teori lain yang populer adalah bahwa bangsa Arya menyerbu mereka sekitar 1500 SM.

PENELITIAN PATUNG MONALISA

Peneliti Italia menemukan fakta baru yang mengejutkan dari mahakarya lukisan The Mona Lisa, karya maestro Leonrdo da Vinci. Silvano Vinceti, kepala peneliti lukisan mengatakan, model Mona Lisa yang berada dalam lukisan itu adalah seorang pria, anak laki-laki.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk, Rabu 2 Februari 2011, Vinceti yang juga sejarawan Italia itu mematahkan kesimpulan yang ada selama ini yang menyebut bahwa Mona Lisa adalah Lisa Gherardini, istri seorang saudagar sutra dari Florentine.

Vinceti sangat yakin lukisan itu diilhami oleh Gian Giacomo Caprotti. Seorang pria muda yang telah lama bekerja dan menjadi kepercayaan 'Sang Master Renaissance' itu.

Hubungan antara Leonardo dan Caprotti diyakini sangat erat. Bahkan sang maestro disebut-sebut menganggap si model dalam lukisan itu sebagai anaknya dan menjadi salah satu sahabat yang paling terpercaya.

Vinceti juga mengatakan, beberapa karya Leonardo, termasuk dua lukisan St Yohanes Pembaptis dan gambar yang kurang dikenal yang disebut "Angel Incarnate" itu juga didasarkan pada Caprotti. Caprotti mendapat panggilan 'sayang' yakni Salai.

Apa yang membuat penelitian tim Vinceti menyebut Mona Lisa adalah seorang pria? Menurut dia, semua tampilan pada Mona Lisa menggambarkan ciri seorang pemuda. Ramping, bukan banci dengan rambut keriting.

"Salai (Caprotti) adalah model favorit bagi Leonardo. Leonardo juga memasukkan karakteristik Salai dalam The Mona Lisa," kata Vinceti.

Caprotti diduga memasuki rumah tangga Leonardo sekitar tahun 1490, ketika masih berumur sekitar 10 tahun. Caprotti bekerja sebagai asisten Leonardo selama sekitar 20 tahun. Dia mendapat julukan Salai atau 'Setan Kecil'. Caprotti juga disinyalir menjadi model beberapa subyek lukisan erotis yang dihasilkan sang jenius.

"Salai sangat tampan dan mungkin dia adalah kekasih Leonardo," kata Vinceti yang juga Kepala Komite Nasional Warisan dan Pelestarian Budaya Italia ini. Vinceti yakin, Leonardo adalah seorang penyuka sesama jenis, gay.

Salai juga diduga mencuri banyak benda dari Leonardo. Dia juga kerap menimbulkan beberapa masalah. Tetapi, sebagai seorang artis, Leonardo selalu memaafkan.

Sejarawan seni lainnya menilai skeptis atas kesimpulan Vinceti itu. Pietro Marani, seorang penulis beberapa buku tentang artis yang juga 'pakar' Leonardo menyebut penelitian Vinceti itu "tidak berdasar."

Ancaman bumi di tabrak meteor

Para ahli astronomi Rusia memperkirakan bahwa asteroid Apophis akan menabrak Bumi pada 13 April 2036.

"Apophis akan mencapai Bumi dalam jarak 37 ribu hingga 38 ribu kilometer pada 13 April 2029. Sepertinya asteroid itu akan menabrak Bumi pada 13 April 2036," kata Profesor Leonid Sokolov dari Universitas Negeri Saint Petersburg, Rabu (2/2).

Namun ilmuwan mengatakan bagaimana pun kesempatan tabrakan pada 2036 sangatlah kecil dengan mengatakan bahwa asteroid sepertinya akan terpecah menjadi bagian-bagian kecil dan tabrakan dengan Bumi yang lebih kecil dapat terjadi pada tahun-tahun berikutnya.

"Tugas kami adalah untuk memikirkan dan mengembangkan ragam rencana alternatif serta rancangan tindakan yang bergantung pada hasil pengamatan Apophis lebih jauh," kata Sokolov.

Asteroid tersebut ditemukan pada 2004 dan dianggap sebagai ancaman terbesar bagi planet Bumi walaupun ilmuwan NASA mengatakan kemungkinan tabrakan berbahaya dengan Bumi pada 2036 tidak bisa dipastikan.

Badan Antariksa Rusia mengumumkan rencananya lebih awal untuk mempertimbangkan program dalam mencegah tabrakan asteroid besar itu dengan Bumi.
Terungkapnya masalah Crops Sircle
Terungkap, sebelum kemunculan Crop Circle (CC) di Sleman, ternyata di Tuban juga pernah muncul CC, pada 1986-1987. Benarkah CC Tuban yang pertama di Indonesia?

Pendiri Beta-UFO Nur Agustinus mengatakan, CC pertama yang diketahui Beta-UFO memang yang ada di Tuban, “Namun, untuk memastikan Crop Circle pertama di Indonesia, Beta-UFO belum bisa memastikannya”.

Pria yang akrab disapa Nur ini mengatakan, CC di Sleman merupakan kegiatan penyelidikan pertama Beta-UFO yang dipublikasikan ke masyarakat dan membuat banyak orang mengetahuinya.

Berbeda, saat di Tuban ia menjelaskan bahwa media sosial kala itu belum seperti saat ini, “TV Swasta waktu itu belum nasional, masih lokal,” tandasnya. Terungkapnya cerita mengenai CC Tuban pun diketahuinya tidak pada saat CC itu muncul.

Nur mengetahuinya ketika seorang wartawan TV swasta itu ke lokasi setelah mendapat informasi dari masyarakat ketika ia berada di bukit dan melihat ke ladang di bawah gunung, mereka melihat pola membentuk lingkaran-lingkaran.

Namun, bentuknya seperti apa tidak jelas, hal ini dikarenakan “Waktu itu tidak disikapi dengan serius”.


Sark, Pulau Paling Mudah Untuk Melihat Benda Angkasa

 Sark, sebuah pulau yang berjarak 80 km di selatan pantai Inggris meraih gelar sebagai pulau berlangit gelap pertama di dunia. Pulau tersebut merupakan pulau terkecil di antara 4 anggota Kepulauan Channel.

Kenapa dinamakan demikian? Gelar pulau berlangit gelap pertama itu diberikan oleh International Dark Sky Association (IDA), sebuah organisasi Amerika Serikat yang memiliki misi melestarikan kegelapan dan keindahan langit malam.


IDA memberikan gelar tersebut setelah selama setahun bekerja keras dengan 600 warga pulau untuk mengurangi polusi cahaya. Mereka bekerja sama memastikan sesedikit mungkin cahaya yang "tumpah" ke angkasa, menyebabkan kaburnya cahaya bintang.

Dengan langit gelap yang dimiliki, maka Sark adalah surga bagi para astronom, amatir maupun profesional.
Bintang, bulan, meteor, planet, benda angkasa lain beserta fenomenanya bisa dilihat dengan sangat jelas.

"Anda bisa melihat pemandangan spektakuler di Inggris, tapi sangat sedikit tempat yang bisa memberikan pemandangan kegelapan tingkat dunia," kata Steve Owens, astronom yang bekerja sama dengan warga untuk mewujudkan langit gelap Sark.

"Jika anda berada di tempat seperti Sark, Bimasakti adalah pemandangan rutin tiap malam. Itu membuat saya merasa kagum. Setiap titik-titik di angkasa adalah 'matahari' dan terdapat 100 juta jumlahnya," tandas Owens.

Ia mengatakan, "Itu (pemandangan langit malam) membuat saya merasa betapa spesialnya Bumi. Kita tidak pernah menemukan tempat lain di dalam kosmos yang begitu sempurnanya untuk mendukung hidup."

Untuk mewujudkan langit gelap, Owens dan warga musti mengukur tingkat ilmuniasi cahaya serta kejelasan konstelasi bintang. Owens mendatangi setiap lokasi di Sark dan membuat rekomendasi untuk mengurangi iluminasi cahaya.

Dengan modal langit gelapnya dan gelarnya, ekonomi Sark berpotensi untuk dikembangkan. Wisatawan bisa dipacu untuk tinggal hingga musim dingin sehingga bisa menikmati keindahan langit malam Sark.

Paul Williams, ketua komite pertanian Sark mengatakan, "Astronomi sedang naik daun. Banyak orang penasaran tentang planet, bintang dan kehidupan di luar sana. Siapa tahu sesuatu bisa ditemukan dari Sark," kata Williams.

NASA Temukan Tata Surya Baru dengan 6 Planet yang Bisa Dihuni

 

Teleskop luar angkasa Kepler telah membuat penemuan menakjubkan. Lewat konferensi pers yang digelar NASA Rabu (2/2/2011) siang waktu Washington atau Kamis (3/2/11) dini hari WIB, hal utama yang diumumkan adalah bahwa Kepler telah menemukan lebih dari 1200 planet dengan 54 diantaranya potensial mendukung kehidupan.

Namun, di luar isu utama tentang penemuan planet yang bisa dihuni itu, Kepler menyimpan temuan lain yang tak kalah menakjubkan.

Teleskop luar angkasa yang baru beroperasi tahun 2009 ini menemukan sebuah tata surya baru beranggotakan 6 buah planet. Seluruh planet mengorbit satu bintang induk yang dinamai Kepler 11.

Tata surya baru itu berjarak 2000 tahun cahaya dari bumi. Tata surya ini unik sebab merupakan tata surya pertama yang memiliki jumlah planet transit lebih dari 3. Dalam konferensi pers yang digelar, NASA mengatakan,

"Ini adalah grup terbesar planet transit mengorbit satu bintang induk yang pernah ditemukan di luar tata surya kita."

Planet transit secara sederhana bisa dikatakan sebagai planet yang sedang melewati muka bintang atau planet lain sehingga tampak seperti singgah di bintang tersebut.

Proses transit yang terjadi mirip proses gerhana. Bedanya, dalam proses transit, benda yang lebih kecil berada di depan benda yang lebih besar sehingga benda kecil itu akan tampak seperti titik di benda besar.

Sementara dalam gerhana, benda yang lebih besar melintas di muka benda yang lebih kecil sehingga menutupi. Besar kecil benda relatif dari sudut pandang pengamat. Dalam tata surya kita, tak jarang ditemui Merkurius transit di muka matahari atau planet lain.

Temperatur seluruh planet lebih panas dari Venus, sekitar 400 hingga 1400 derajat Fahrenheit. Para astronom mengungkapkan, seluruh planet yang mengorbit Kepler 11 memiliki ukuran lebih besar dari bumi.

Rentang ukurannya sekitar 2 hingga 4,5 kali massa bumi. Planet yang terbesar diperkirakan memiliki ukuran setara dengan Uranus atau Neptunus. Keseluruhannya ditemukan dengan cara melihat peredupan cahaya bintang induk saat planet melintasi wilayah antara bintang dan teleskop.

Keunikan lain tata surya baru ini adalah arsitekturnya. Anggota tata surya Kepler 11 terdiri atas planet-planet tersusun kompak, memadati area di dekat bintang induk. Sebanyak 5 planet seolah mengumpul saling berdekatan sementara 1 lainnya tampak "terpental" karena sedikit terpisah. Planet terdekat adalah Kepler 11-b yang jarak dengan bintang induknya 10 kali lebih dekat dari jarak Bumi-Matahari. Sementara planet terjauh adalah Kepler 11-g yang jarak dengan bintang induknya 1/2 jarak Bumi-Matahari.

Sejauh ini, belum diketahui adanya tata surya dengan arsitektur sedemikian unik. Sebanyak 5 planet yang seolah mengumpul adalah Kepler 11-b, Kepler 11-c, Kepler 11-d, Kepler 11-d dan Kepler 11-e. Sementara, planet yang sedikit terpental adalah Kepler 11-g. Seluruhnya merupakan planet yang terdiri atas campuran batuan, gas dan mungkin air.

Bintang dari tata surya lain ini serupa dengan bintang yang dimiliki Bumi (Matahari). Namun lima dari planet-planet yang mengorbitnya berjejer sebanding dengan jarak antara Merkurius ke Venus dalam sistem tata surya kita.

"Salah satu hal yang paling mengejutkan dari sistem Kepler-11 adalah betapa dekatnya orbit antar satu planet ke planet lainnya," tulis para ilmuwan.

Planet-planet ini lebih besar dan lebih kembang kempis dibandingkan planet-planet terdekat dalam sistem tata surya kita, yaitu Bumi, Venus, Mars, dan Merkurius, demikian para ilmuwan.

Namun demikian, planet-planet itu adalah bagian dari eksoplanet paling kecil yang terlihat.

"Mereka terletak lebih berdekatan dibandingkan sistem planet yang dikenal, termasuk sistem tata surya kita," kata Jack Lissauer, ilmuwan pada Pusat Riset Ames, California, milik NASS.

"Itu jelas bahwa planet-planet tersebut tidak serupa dengan Bumi dalam bentuk apapun," kata Jonathan Fortney dari Universitas California, Santa Cruz.

Melalui briefing telepon, dia menambahkan, "Planet-planet bermassa rendah dalam sistem Kepler-11 terlihat lebih sebagai Neptunus kecil ketimbang Bumi raksasa."

Planet Kepler 11-d, Kepler 11-e dan Kepler 11-f mempunyai jumlah gas ringan yang signifikan, menandakan bahwa ketiganya baru terbentuk dalam jangka waktu beberapa juta tahun terakhir. Seluruh planet memiliki waktu revolusi antara 10-47 hari.

Dengan penemuan tata surya baru ini, Kepler semakin memantapkan posisinya sebagai teleskop luar angkasa unggulan masa kini. Prediksi Geoff Marcy, astronom dari University of California di Berkeley, pada tahun 2020 Kepler akan menemukan setidaknya 10.000 planet. Sementara pada tahun 2030, jumlahnya temuannya bisa bertambah 20.000 lagi. Hingga konferensi NASA kemarin, Kepler telah menemukan 1235 planet.

Gelombang Suara Bisa Menghancurkan Tumor

Gelombang suara biasanya digunakan dalam bidang medis untuk mendapatkan gambar objek yang tersembunyi, seperti ketika dokter perlu melihat bayi dalam kandungan. Tetapi, yang digunakan untuk sonogram adalah gelombang suara yang lemah dan gambarnya kabur. Kini para ilmuwan sedang mengembangkan alat untuk membuat gelombang suara menjadi lebih kuat, dan diharapkan suatu hari nanti bisa digunakan untuk menghancurkan tumor.

Menurut peneliti Alessandro Spadoni, gelombang suara bisa difokuskan melalui semacam lensa, sehingga gelombang-gelombang suara itu bisa digabungkan menjadi  sebuah pulsa yang kuat. “Jika sebuah batu dijatuhkan ke kolam, maka muncul lingkaran-lingkaran yang semakin melebar. Jika batu yang dilemparkan banyak, maka lingkaran yang  muncul juga banyak," jelas Spadoni.

Jika saat menjatuhkan setiap batu ke air diatur sedemikian rupa, kata dia, maka lingkaran-lingkaran yang muncul itu bisa menyatu di suatu titik tertentu. Di titik ini atau yang disebut titik fokus, gelombang yang muncul itu merupakan jumlah gelombang-gelombang yang ditimbulkan oleh setiap batu.

Peneliti di Institut Teknologi California bekerja sama dengan seorang peneliti tamu di sana, Chiara Daraio, insinyur bidang antariksa untuk mengembangkan sebuah alat untuk membuat efek seperti itu dengan menggunakan gelombang suara. Lensa-lensa suara yang mereka pakai menggunakan bola-bola logam untuk memperkuat dan memusatkan sebuah pulsa suara, serta mengarahkannya kesuatu titik, seperti sebuah peluru yang ditembakkan dengan sangat tepat. Spadoni mengatakan, pulsa-pulsa ini sangat cepat sehingga tidak terdengar. Tetapi ia menambahkan, alat ini akan sangat memajukan teknologi kedokteran yang ada.

Contohnya, gelombang-gelombang suara yang diarahkan ini bisa digunakan untuk menciptakan panas. Para peneliti sedang berusaha memanfaatkan panas ini, sebagai cara yang tidak langsung untuk membunuh jaringan kanker. Terapi ini disebut hyperthermia. Tetapi Spadoni mengatakan, alat terapi hyperthermia yang ada saat ini tidak bisa diarahkan dengan tepat.

“Mereka tidak hanya memanaskan jaringan yang sakit, tetapi juga jaringan yang sehat disekitarnya. Ini merupakan efek sampingnya,” jelas Spadoni. Tetapi menurut Spadoni, menghancurkan tumor hanya salah satu kemungkinan penggunaan teknologi baru ini. Ia menambahkan bahwa langkah berikutnya adalah menguji alat ini untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya dan juga bekerja sama dengan ahli kesehatan untuk mengujinya dalam bidang kesehatan.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar